Leave a comment

Amarasangga Telah Menemukan Pratama Barunya

Sebuah organisasi, pastinya harus, wajib, pasti lan kudu mempunyai seorang pemimpin yang bisa mengontrol dan mengkordinasi (sederhananya: memimpin) para anak buahnya yang bisa tersesat  dan tak tahu arah. Itulah alasan dibalik adanya seorang pemimpin. T ahun ini, lagi-lagi DIMUT AMARASANGGA mempunyai generasi baru. Yang berarti punya pemimpin baru (pratama). Setelah satu tahun Bimo dan Wanda mengurus, memimpin, mengontrol dan mengkoordinasi organisasi kita yang tercinta ini. Yang tak lain dan tak bukan adalah DIMUT AMARASANGGA. Akhirnya, tiba waktunya untuk menyerahkan jabatan kepada generasi selanjutnya. Oleh karena itu, sejak satu bulan lalu telah diadakan berbagai rapat antara DKG dan WIRADHIKA untuk membahas siapa yang cocok, pantas, dan mampu untuk memimpin DIMUT. Setelah melakukan berbagai pengamatan, doa,  semedi dan berbagai macam tes (heboh en lebay) akhirnya keputusan akhir bisa tercapai yang telah membuat para DKG dan WIRADHIKA mengucurkan keringat hingga titik darah penghabisan (lagi-lagi lebay J). Sebuah keputusan yang sudah dipertimbangkan matang-matang telah dicapai. Terpilihlah empat calon. Dua calon pratama putra dan dua calon pratama putri (ya iyalah). Keempat calon tersebut adalah:

  • Achmad Rodiansyah. Cowok yang menghuni kelas 8I ini lahir di Malang, tanggal 26 September 1996. Ia tinggal di bawah jembatan fly over yang sangat-sangat terkenal dan besar yang berada di L.A.W.A.N.G. Yaitu, jalan Tawang Sari no.55 yang terletak tidak jauh dari jomplangan sepur di Lawang. (wkwkwk. Gak mbois puol).  Cowok ini terkenal suka ‘guyonan’ (biasanya radak garing), koplak, baik hati, suka menolong, suka menabung, taat kepada ORTU, dan rajin ibadah. (90 % NGIBUL semua. wkwkwk). Akan tetapi, cowok ini sangat sayang sama teman-temannya.  Cowok yang berambut radak ikal ini, ngakunya doyan sama Pecel Lele dan Es Campoer. Begitulah kehidupan seorang RODI (biasanya dipanggil ROMUSHA yang kalo di IPS artinya kerja paksa. wkwkwk)
  • Nur Mukhamad Fauzi. Cowok yang radak ‘mentheg’ (sebenernya emang ‘mentheg’)ini lahir di Malang, 24 Juni 1997. Dia mendiami sebuah kelas yang nyelempit dan mojok yaitu kelas 8D. Fauzi yang terkenal kusruh tapi baik hati dan solider  ini tinggal di ‘lagu-lagu’ alias Song-song. (hahaha) Cowok yang ngakunya mirip Justin Bieber  ini paling doyan makan nasi goreng  dan minum air putih. Cowok ini selain aktif di pramuka, juga aktif dalam berbagai organisasi lain di sekolah, contohnya saja OSIS. meskipun begitu, dalam pelajaran pun dia cukup sukses. (emang iya?)
  • Reinatawas Febri Santika. Cewek yang akrab dipanggil Reina ini, lahir di Bangkalan, tanggal  24 Februari 1997. Cewek yang radak pendiam ini bertempat tinggal di Jalan Kertarejasa. Mungkin cewek ini emang pasangannya Fauzi, karena cewek ini juga mendiami kelas yang sama dengan Fauzi.Cewek yang doyan berbagai macam makanan ini, mempunyai sifat sama halnya dengan teman-temannya yang lain. Ia sama-sama menyayangi temannya dalam keadaan susah maupun senang.
  • Junita Kharismaning Putri. Cewek yang ngakunya ‘cliquers’ dan pecinta Harpot ini, lahir di Malang, 4 September 1996. Ia bertempat tinggal di depannya PERGU yang suasananya radak rimbun, asri dan gak jelas. Dimana lagi kalau bukan di Jalan Kartanegara no.67A. cewek yang biasanya dipanggil Jujun atau Jupe ini mendiami kelas yang sama dengan Rodyan.  Cewek yang humoris dan radak tomboy (tapi ngakunya feminim)ini doyan hampir semua makanan. (kecuali durian) dan suka hampir segala macam minuman kecuali air comberan (ya iyalah).

Pada tanggal 6 November 2010 kemarin, akhirnya dilaksanakan pemilihan pratama yang sudah ditunggu-tunggu oleh para anggota Dimut. Pemilihan pratama dilaksanakan di ruang kelas 9F yang melibatkan Armada 7, Armada 8, Armada 9, Wiradhika, sampai sebagian pengurus OSIS serta guru. Termasuk Kepala Sekolah kita, Pak Sapto Suparjatmo. Setelah melaksanakan latihan rutin yang dibina oleh Kak Hendra, pemilihan pun dilaksanakan. Sebelumnya, para peserta diberi pengarahan oleh panitia Pilprat (Armada 9).

Setelah semua perlengkapan yang diperlukan selesai, dimulailah Pemilihan Pratama tersebut. Bentuk Pilprat, hampir sama dengan Pemilu Presiden. Yaitu dengan menggunakan bilik-bilik sebagai tempat pencontrengan suara. Setelah pemungutan suara selesai, maka penghitungan suara dimulai. Satu demi satu surat suara, dilihat, disahkan, dihitung, ditulis, diraba, diterawang (emangnya uang?). Muncullah hasil dari pemilihan tersebut. Pilprat ini diikuti oleh sekitar 60 peserta. Dan didapatkan hasil akhir yaitu, untuk pratama putra, Rodyan mendapat 15 suara dan Fauzi mendapat 44 suara. Untuk pratama putri, Reina mendapat 41 suara dan junita mendapat 19 suara. Dan ada satu suara yang tidak sah untuk putra dan putri.

Akhirnya, keputusan mutlak telah dicapai. Terpilihlah pratama putra dan putri yaitu, Fauzi dan Reina karena memperoleh suara terbanyak. Sedangkan Rodyan dan Junita terpilih menjadi wakil pratama (congratulation…!!!). Dan saat itu juga, diadakan upacara pelantikan. Yang berakhir dengan ‘gambyoran’ yang membuat para pratama dan wakil pratama basah kuyup dan kedinginan. Bahkan para mantan pratama pun ikut di’gambyor’.  (kasian…). Nah, itulah cerita dari Dimut minggu ini. Akhirnya, sekarang Dimut mempunyai pemimpin yang baru. selamat.selamat.selamat <pray>

Leave a comment