Jum’at, 14 Agustus 2015 adalah hari jadi peringatan dimana pada tanggal itulah Pramuka dilahirkan, tepatnya hari jadi yang ke-54. Pada hari itu, kami perwakilan dari Pramuka, OSIS, MPK, dan PMR juga melakukan kegiatan sosial yaitu memberikan hasil dari kepedulian kami ke daerah Pusung, Desa Wonorejo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Mengapa daerah Pusung? Karena setelah disurvey hari sebelumnya oleh Pembina Satuan kita, Kak Hendra serta salah satu Pembina Gugus Depan, Kak Rini bahwa keadaan fasilitas pendidikan disana sangat menyedihkan. Tentu kita sebagai sesama makhluk ciptaan-Nya harus saling peduli dan membantu saudara-saudara kita yg sangat membutuhkan bantuan dari sesamanya. Kami mendedikasikan buku dan alat tulis untuk anak sekolah SD di daerah Pusung tersebut. Selain itu, kami juga memberikan susu dan buah-buahan untuk mereka supaya mereka menjadi lebih sehat dan lebih semangat untuk bersekolah sebagai adalah generasi emas Indonesia untuk masa yang akan datang. Hasil dari kepedulian kami berasal dari anggaran kegiatan-kegiatan kami serta amal bumbung kemanusiaan dari seluruh siswa SMP Negeri 1 Singosari serta bapak ibu guru SMP Negeri 1 Singosari. Kami mengadakan amal bumbung kemanusiaan kepada siswa SMP Negeri 1 Singosari agar siswa SMP Negeri 1 Singosari terbiasa serta mata hati nya terbuka untuk kegiatan membantu orang lain yang kekurangan atau masih membutuhkan batuan dari kita semua.
Pada hari Jum’at itu kami menggunakan seragam pramuka lengkap seusai melaksanakan apel peringatan hari jadi Pramuka ke-54. Kami berangkat pukul 09.00 pagi bersama Kak Rini dan Kak Hendra dengan perwakilan dari Pramuka, OSIS, MPK dan PMR yaitu Rendy, Adel, Amri, Frinanda, Syahrul, Maulana, Satria, Della, Natasya serta ada perwakilan dari bapak polisi.
Perjalanan dari sekolah kami ke daerah Pusung memang jauh, tetapi rasa jauh itu tidak terasa karena daerah yang kita lewati masih banyak pepohonan sehingga udara di jalan masih segar. Kami tiba di daerah Pusung sekitar pukul 10.30 WIB. Untuk menuju sekolah tujuan kami, Kami masih harus berjalan beberapa meter karena kendaraan kami tidak bisa melewati jalan yang menuju sekolah itu. Sungguh berat perjuangan saudara-saudara kita ini untuk mencapai ke sekolah. Kami dapat merasakannya.
Setelah sampai di sana, kami disambut dengan ramah oleh murid-murid serta guru pengajar yang ada di sekolah itu. Di sekolah itu ada 35 siswa dari kelas 1 sampai kelas 6, hanya ada 3 guru atau pengajar siswa yang ada di sekolah itu. Terdapat 4 ruangan tetapi 1 ruangan tidak bisa di tempati karena kondisi ruangan yang tidak memadai atau sudah tidak bisa digunakan. Satu kelas diisi oleh kelas 1,2,3 dan kelas yang lain diisi oleh kelas 4,5,6 serta satu ruangan lain untuk ruangan 3 guru yang ada di sekolah itu. Di sekolah itu kami telah disuguhkan makanan oleh para guru pengajarnya.
Sebelum kami meninggalkan sekolah itu, kami memberikan bantuan yang telah kami rencanakan sebelumnya yaitu memberikan buku, alat tulis serta susu dan buah-buahan. Kami juga mempersiapkan bingkisan untuk para guru pengajar yang di sekolah itu dari sekolah kita. Kami berharap, bantuan kami bermanfaat untuk adik-adik yang bersekolah di situ. Harapan kami juga pada semangat mereka untuk bersekolah menuntut ilmu demi menjadi generasi penerus bangsa yang menjanjikan. Hingga akhirnya, pada pukul 11.30 kami meninggalkan sekolah itu dan berpamitan kepada para siswa serta bapak ibu guru. Kami mengucapkan terima kasih karena telah menyambut kami dengan ramah serta menyiapkan makanan untuk kami semua.
Pada pukul 12.45 kami tiba di sekolah dan menyegerakan untuk Sholat Dzuhur karena pada waktu sholat Jum’at kami tidak menemukan masjid untuk Sholat Jum’at sehingga kami memutuskan untuk menggantinya dengan Sholat Dzuhur.